Kerap Diberitakan dan Minta Jatah Rp 12 juta, Motif Pembunuhan Wartawan

PORTALKRIMINAL.ID -SIANTAR: Polda Sumut bekerja sama dengan Polres Simalungun akhirnya berhasil menangkap tiga pelaku pembunuhan wartawan Mara Salem Harahap alias Marsal. Tiga orang pelaku ditangkap diantaranya oknum TNI, pemilik Ferrai Bar & Resto dan manager?Humas Ferrai.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin dalam press relies, Kamis (24/6) di P.Siantar mengungkapan, motif pembunuhan tersebut karena S selaku pemilik Ferrari Bar & Resto sakit hati terhadap Mara Salem Harahap yang seringkali memberitakan peredaran narkoba di tempat usahanya tersebut. Marsal juga disebut telah meminta jatah sebesar Rp12 juta per bulan dalam bentuk 2 butir ekstasi per hari.

Akibat pemberitaan itu, menurut Kapolda, S (57), warga Jalan Seram Bawah, Kelurahan Banten, Kecamatan Sianta Barat tidak bisa menjalankan usaha tempat hiburan malam tersebut. “Karena pemberitaan tersebut, maka S meminta bantuan kepada YFP (31)–warga Jalan Melati, Kelurahan Tanjung Tongah, Siantar Martoba selaku Humas untuk memberikan ‘pelajaran’ kepada korban,” kata Panca.

Ia mengatakan, dalam satu pertemuan sebelum kejadian, di akhir bulan Mei 2021, tersangka S bertemu dengan YFP (Humas) dan A oknum TNI, di rumah S di Jalan Seram Bawah. Saat itu S mengeluhkan keberatannya terhadap Marsal kepada YFP dan A. “Yang kedua, A adalah oknum (TNI), maka itu Pangdam ada di sini,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, S menyampaikan rasa kecewanya kepada Y dan A. “Kalau begini orangnya, cocoknya dibedil, ditembak,” kata S kepada YFP dan A ketika itu, kata Kapolda menirukan perkataan S.

“Maka direncanakanlah tindakan untuk memberi pelajaran kepada Marsal,” imbuhnya. Untuk mewujudkan perintah S tersebut, sebut Kapoldasu, mereka bertemu di disalah satu hotel di P.Siantar.

“Hari Jum’at (18/6/2021) sekira pukul 14.30 Wib, A menjemput YFP di Jalan Vihara Kota Pematang Siantar dengan mengendarai mobil Kijang Innova untuk menuju kedai tuak di Jalan Rindung. Kemudian, mereka bergerak melakukan aksinya,” rincinya.

Dikatakan, sebelum penembakan tersebut, Sujito lebih dulu mentransfer uang sejumlah Rp15 juta kepada pelaku YFP yang digunakan untuk membeli senjata api. Setelah menembak Mara Salem Harahap kemudian S mentransfer uang Rp10 juta kepada A sebagai imbalan, dan Rp8 juta kepada YFP yang diberikan secara bertahap.

Jenderal bintang dua itu menyebutkan, dalam penyelidikan kasus itu, pihaknya sudah meminta keterangan saksi-saksi dari Kantor LasserNewsToday sebanyak 3 orang, saksi warung tuak sebanyak 8 orang, saksi dari sekitar Hotel Siantar 16 orang, saksi di Tempat Kejadian Perkara, itu ada 23 orang dan saksi di Ferrari Bar & Resto itu sebanyak 5 orang.

“Kita juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah menelusuri seluruh perjalanan almarhum Mara Salem di saat-saat terakhir hayatnya,” imbuhnya.

Masih kata Panca, polisi telah mengamankan sejumlah alat bukti, antara lain rekaman CCTV. Selain itu, polisi juga mengamankan mobil milik Marsal, Datsun Go warna putih, BK 1921 WR, di mana jasad Marsal ditemukan tewas, 1 unit sepedamotor Honda Vario, BK 6976 WAG, yang dikendarai pelaku saat melakukan penembakan. Kemudian, satu lembar kuitansi dari Ferrari Bar & Resto, air softgun merk Walther Pick, 1 pucuk senpi jenis pistol merk buatan pabrikan seri N1911A17S, 1 buah magazin dengan 6 butir peluru aktif kaliber 9 mm, sepatu, kemeja dan tali pinggang.

“Senjata yang digunakan tersangka menembak Marsal adalah jenis pistol produk pabrikan dengan caliber 9 mm buatan Amerika yang diduga diperoleh dari pasar gelap. Kami juga sudah cek dikesatuan nomor register ini tidak ada,” jelasnya.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 340 dan 338 dari KUHPidana,” pungkasnya.

Diketahui, Mara Salem Harahap (42) alias Marsal ditemukan terkapar berlumuran darah di dalam mobil miliknya, sekitar 300 meter dari kediamannya di Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun, Sabtu (19/6/21) dinihari. Ia kemudian meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar. (jos)

Leave a Reply