PORTALKRIMINAL.ID – JAKARTA: Persidangan perkara pembunuhan Laskar FPIoleh Oknum Polisi FR dan MYO, di Jalan Tol Jakarta – Cikampek, KM. 50 bakal segera digelar, menyusul berkas dua tersangka dinyatakan lengkap (P21).
Dengan disidangkan perkara unlawful killing (sadis) tersebut, maka akan terbuka misteri dibalik penembakan di KM. 50 akan diketahui oleh Publik.
“Berkas perkara dua tersangka dinyatakan lengkap (P21) oleh Tim Jaksa Peneliti pada Direktorat Oharda pada Jaksa Agung Muda Pidana Umum, ” kata Kapuspenkum Leonard EE. Simanjuntak, di Jakarta, Jumat (25/6) malam.
Sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), setelah perkara dinyatakan P21, maka diikuti pelimpahan tahap dua, berupa tersangka dan barang bukti. Untuk, kemudian dilimpahkan ke Pengarikan sesudah Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyusun dakwaan.
“Tim Jaksa Penuntut Umum meminta kepada Tim Penyidik pada Bareskrim Polri untuk dapat segera menyerahkan tanggung jawab Tersangka dan barang bukti atau Penyerahan Tahap II, ” pungkas Leonard.
Dalam perkara ini, ada 1tersangka lagi berinisial EPZ, tapi sudah meninggal dunia sehingga sesuai perundangan, perkaranya dihentikan.
Kedua tersangka dijerat Pasal 338 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Jo. Pasal 56 KUHP.
Ancaman hukuman adalah 15 tahun penjara.
TOL GATE
Peristiwa di KM. 50, Jalan Tol Jakarta – Cikampek, pada Senin (7/12/2020) dini hari sekitar, pukul 00. 30 WIB sangat mengejutkan publik.
Bagaimana tidak, 6 Laskar FPI ditembak hingga tewas dengan alasan mobil Polisi dipepet dan diserang dengan senjata api dan senjata tajam oleh 10 orang Laskar FPI.
Seperti, disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M. Fadil Imran dengan alasan membela diri anak buahnya, melakukan penembakan. Enam orang dinyatakan tewas, lainnya melarikan diri.
Namun, tindakan Polri disayangkan oleh Komnas HAM, karena tidak berupaya mencegah seminimal mungkin korban.
Peristiwa berdarah terjadi saat rombongan Imam Besar FPI M. Rizieq Shihab yang dikawal Laskar FPI tengah dalam perjalanan.
Entah, kemudian mobil polisi yang melakukan pembuntutan diduga dipepet hingga terjadi peristiwa tersebut. (ahi
