PORTALKRIMINAL.ID – JAKARTA: Setelah terpilih dua terbaik Seleksi Kajati Kelas I, delapan bulan lalu, Dr. Febrie Adriansyah SH, MH baru dipromosikan sebagai Kajati DKI.
Promosi Febrie dan 44 Pejabat Eselon Dua lainnya, tertuang dalam SK Jaksa Agung, Nomor 169 Tahun 2021, Rabu (14/7).
Promosi yang lama tertahan ini sempat menjadi perbincangan, mengingat urutan 1, urutan 3 sampai 6 peserta seleksi sudah dipromosi sejak, 8 Desember 2020. Putusan akhir seleksi, Rabu (4/11/2020).
Di sisi lain, Febrie sukses menangani Skandal Jiwasraya dimana Hary Prasetyo dan 5 terdakwa lain dipidana seumur hidup. Terakhir, sukses tangani Skandal Asabri dengan 9 tersangka.
Mia Amiati (nomor urut I) menjadi Direktur Pengamanan Proyek Pembangunan Strategis Pada Jamintel dari Kajati Riau.
M. Rum, nomor urut tiga menjadi Kajati Sumsel, IBN Wismantanu sebagai Kajati Sumut dan Raden Febrytriyanto sebagai Kajati Sulsel.
Semula, Febrie yang kini Direktur Penyidikan pada Jampidsus digadang-gadang dipromosi sebagai Kajati (Kepala Kejaksaan Tinggi) Jatim dimana dia pernah menjabat Aspidsus Kejati Jatim.
Kursi, Kajati DKI bakal ditempati Dr. Mia Amiati, SH, MH.
Dari berbagai sumber, kursi Kajati Jatim kuat dugaan bakal diduduki Mia Amiati menyusul ditunjuknya Asep Nana Mulyana (Kajati Banten) sebagai Kajati Jabar yang disebut-sebut, tadinya juga bakal ditempati Mia Amiati.
“Pak Jaksa Agung dan Pimpinan Kejaksaan dalam Rapat Pimpinan punya pertimbangan-pertimbangan. Tentu, semua demi Kejaksaan lebih baik, ” kata sebuah sumber, di Jakarta, Rabu (14/7) malam.
TIDAK LAZIM
Kursi yang ditinggalkan Febrie ditempati Supardi, yang kini Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) DKI.
Tidak seperti Direktur Penyidikan sebelumnya, selalu ditempati eks. Kajati (Kepala Kejaksaan Tinggi) sejak era Warih Sadono (Eks. Kajati Kalbar).
Lalu, Asri Agung Putra (Eks. Kajati Kepri) dan Febrie Adriansyah (Eks. Kajati NTT).
“Tidak lazim. Tapi, lagi Pak Jaksa Agung serta Pimpinan Kejaksaan memiliki pertimbangan,” ujar sebuah sumber.
Dr. Supardi, SH, MH sebelum ini sempat menjabat Koordinator Pidsus dan Ketua Tim Skandal Jiwasraya.
Pejabat lain yang dipromosi, Ade Eddy Adhyaksa, SH. MH., Kajati Jabar menjadi Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen.
Dr. Asep Nana Mulyana, SH. M.Hum, Kajati Banten menjadi Kajati Jabar.
Dr. Reda Manthovani, SH. MH. LL.M, Karo Perlengkapan pada Jaksa Agung Bidang Pembinaan menjadi Kajati Banten.
R. Narendra Jatna, SH. LL.M. Asisten Khusus Jaksa Agung menjadi Karo Perlengkapan pada Jaksa Agung Bidang Pembinaan.
Raja Nafrizal, SH. Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus menjadi Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Dr. Asri Agung Putra, SH., MH. Kajati DKI menjadi Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus.
Elly Shahputra, SH. MH. Direktur Ekonomi dan Keuangan pada Jaksa Agung Muda Intelijen menjadi Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer.
YUDI I. GUNAWAN
Lainnya, Yudi Indra Gunawan, SH. MH. Asisten Tindak Pidana Umum pada Kejati Sulawesi Selatan menjadi Koordinator pada Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).
Hendro Dewanto, SH. M.Hum, Koordinator Jaksa Agung Bidang Tindak Pidana Khusus menjadi Kepala Asisten Khusus Jaksa Agung.
Hendrizal Husin, SH., MH, Asisten Pengawasan pada Kejati (Kejaksaan Tinggi) Jabar menjadi Koordinator pada Jampidsus.
Yusron, SH, MH dari Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sumbar menjadi Wakajati Jawa Tengah.
Bambang Bachtiar, SH. MH. Wakajati Kalimantan Timur menjadi Wakajati DKI.
Serta, Dr. Undang Mugopal, SH. M.Hum. Wakajati Maluku menjadi Kepala Kajati Ambon dan Dr. Teuku Rahman , SH. MH. Asisten Intelijen pada Kejati DKI menjadi Koordinator pada Jaksa Agung Bidang Intelijen.(ahi)