Gelar Wiwitan Poso 3 Hari, Kapolda DIY dan Seniman  Butet Kartaredjasa Kolaborasi

PORTALKRIMINAL.iD- YOGYAKARTA: Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Suwondo Nainggolan  berkolaborasi dengan Seniman Butet Kartaredjasa. Mereka bakal menghadirkan pameran lukisan, Pasar Kangen hingga panggung hiburan di Markas Polda DIY.

Acara yang dinamakan Wiwitan Poso ini bakal digelar selama tiga hari di Markas Polda DIY, Jalan Ring Road Utara, pada 17-19 Maret 2023. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

Selama agenda Wiwitan Poso berlangsung, markas Polda DIY bakal ‘disulap’ jadi tempat pameran lukisan karya-karya seniman di Yogyakarta. Sementara itu, di halaman Polda DIY bakal ada Pasar Kangen yang menghadirkan 100 stan kuliner khas Yogyakarta dan Indonesia.

Tidak sampai di situ, bakal ada juga panggung hiburan yang akan menyuguhkan penampilan seni dari berbagai daerah di Indonesia. Personel Polda DIY juga akan menunjukkan talentanya di panggung ini.

Butet beberapa waktu lalu mengatakan, acara ini merupakan gagasannya yang disambut baik oleh Suwondo. Kebetulan Butet sudah mengenal Irjen Suwondo sejak berpangkat AKBP.

“Siapa tahu itu nanti jadi inspirasinya semua Polda, se-Indonesia. Merekatkan interaksi Polri dengan publik,” kata Butet.

Butet memberi sedikit bocoran terkait pameran lukisan yang akan digelar. Lukisan-lukisan karya perupa Yogyakarta itu akan dipajang di seluruh ruang di Polda DIY, bahkan sampai ke ruang tamu Kapolda.

“Kapoldanya bahkan minta, ‘Itu ruang tamu saya, Mas, itu gambar-gambar semua dicopot, ganti dengan lukisan-lukisan. Supaya masyarakat nanti bisa masuk ke ruang tamu saya, tahu ruang tamu saya. Keren to,” ujarnya.

“Lukisan-lukisan itu juga nanti dijual. Menghidupkan seniman juga, supaya seniman dapat income (pemasukan),” sambung Butet.

Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan juga bercerita terkait agenda Wiwitan Poso yang digelar mulai 17-19 Maret 2023 nanti. Suwondo mengatakan, dirinya punya semangat yang sama dengan teman-teman seniman di Yogyakarta.

IlSuwondo menyebut, Wiwitan Poso digelar untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Acaranya dikemas lewat pameran seni-budaya dan kuliner khas Indonesia, sebagai bentuk upaya menjaga dan melestarikan budaya Indonesia.

Suwondo punya misi lain lewat agenda Wiwitan Poso ini. Dia berharap polisi dan masyarakat semakin dekat, tidak ada sekat. Masyarakat diharapkan nantinya tidak lagi melihat kantor polisi sebagai tempat yang ‘angker’.

“Tapi kalau ujug-ujug berkunjung (ke Polda DIY) kan bingung. Akhirnya kita kemas lah dengan acara Wiwitan Poso ini. Ada pameran lukisan, terus ada Pasar Kangen, ada panggung hiburan juga. Kita mengundang masyarakat masuk supaya mereka melihat Polda itu sebagai sebuah kantor pelayanan,” ujar Suwondo, Senin (13/3/2023).

“Karena banyak masyarakat lewat gedung Polda ini pasti pengen tahu, gimana sih di dalamnya? Makanya saya menyampaikan, ‘ini lho kantor atau lembaga yang mengelola keamanan di wilayah Jogja. Monggo, ini kan kantormu, ini gedung yang dibeli dari uang rakyat, silakan berkunjung’,” sambungnya.

Suwondo mengatakan, di acara Wiwitan Poso, nantinya juga bakal ada panggung hiburan. Panggung hiburan ini bersifat sederhana, menonjolkan kebersamaan, bukan kemegahan. Nantinya tidak hanya budaya Jawa yang ditampilkan, tapi juga budaya dari Papua, NTT, Sumut, dan lainnya. Musisi-musisi jalanan juga dilibatkan.

“UKM-UKM juga kita libatkan. Itu ada sekitar 100-an disiapkan (tempat) gratis. Jadi mereka bisa interaksi jual beli. Jadi jelang bulan puasa bisa dapat rezeki lah. Seniman dapat rezeki, UMKM dapat rezeki,” ujarnya.

Suwondo menambahkan, agenda Wiwitan Poso ini merupakan bagian dari upaya mendekatkan diri ke masyarakat. Ini juga bagian dari upaya Polri ikut menjaga serta melestarikan budaya Indonesia.

“Message yang mau kita sampaikan salah satunya itu, polisi mbudaya. Kami menjaga benar budaya-budaya luhur, budaya-budaya Indonesia supaya dipertahankan jangan sampai hilang di generasi kemajuan teknologi ini dan sebagainya. Harusnya ini bisa berjalan beriringan,” pungkasnya. (Amin)