Robert Bono Bakal Jadi Tersangka ?
PORTALKRIMINAL.ID-JAKARTA: Akhirnya, Jampidsus Dr. Febrie Adriansyah buka suara soal dirinya dikuntit oknum Densus 88.
“(Kasus Menginteli, Red) sudah diambil oleh Jaksa Agung. Jadi ini sudah menjadi masalah Institusi bukan persoalan saya pribadi lagi, ” jelas Febrie, di Kejaksaan Agung, Rabu (29/5).
Namun, sayang Febrie tidak menjelaskan sebab-musabab kuntit-menguntit oknum Densus 88 tersebut yang terjadi di sebuah rumah di Cipete, Jakarta Selatan, Minggu (19/5) lalu.
“Persoalan ini nanti dijelaskan Kapuspenkum. Setelah ini baru membahas kuntit-menguntit dan lapor-melapor, ” jawabnya rileks tanpa beban seperti biasanya diiringi senyum.
ROBERT BONO
Menjawab pertanyaan usai Jumpa Pers Audit BPKP soal kerugian Skandal Timah, Febrie sempat menyingung lagi nama Robert Prihantono Bonosusatya alias Robert Bono.
“Kewajiban kami yang jelas perintahnya adalah selesaikan dengan cepat, segera limpahkan agar masyarakat dapat melihat semua apa yang terjadi, termasuk ini Robert Bono. Karena ini suara masyarakat dan beberapa indikasi yang ada di kita sehingga dipanggil. “
Robert Bono yang banyak disebut-sebut dekat dengan kalangan Jenderal Polri, terakhir Private Jet miliknya digunakan Brigjen Pol. Hendra Kurniawan saat menemui keluarga Brigadir J di Jambi setahun lalu, sudah sempat diperiksa pada Senin (1/4) dan Rabu (3/4).
Direktur Penyidikan Kuntadi menyebut pemeriksaan Robert Bono guna cari tahu dugaan keterkaitan dengan Skandal Timah agar tidak timbul tanda-tanya.
Robert Bono melalui pengacaranya menepis dugaan keterlibatan kliennya dengan Skandal Timah.
Dikejar lebih lanjut, pria berdarah Lahat, yang dilahirkan 56 tahun lalu itu bahkan menegaskan pihaknya tidak saja akan terus mengusut Robert Bono, tapi semua pihak.
“Tidak saja Robert Bono, siapapun yang ada indikasi karena ini kerugian besar 300 triliun maka akan kita periksa, ” tegasnya tanpa tedeng aling.
“Apakah dia tersangka atau tidak nanti alat bukti yang akan bicara, ” tambahnya.
ATAS PERINTAH SIAPA ?
Terkait penguntitan, Kapuspenkum Ketut Sumedana menyatakan penguntitan Jampidsus bukan isu lagi.
“Faktanya, penguntitan dilakukan di lapangan, ” ungkapnya terpisah.
Dia menjelaskan dari hasil pemeriksaan HP oknum Densus 88 ditemukan Profiling Jampidsus.
“Setelah diperiksa HP yang bersangkutan ditemukan Profiling Jampidsus, ” paparnya.
Indikasi ini menunjukkan penguntilan oleh Oknum Densus 88 bukan inisiatif sendiri, tapi atas perintah orang besar?
Sebelum ini, tersebar luas di media sosial ada Jenderal B, namun sampai kini belum jelas betul siapa gerangan yang diduga berada di balik skandal tambang timah ilegal ?
Pemeriksaan isi HP oknum Densus berhasil dilakukan, setelah salah seorang dari dua pelaku penguntitan berhasil diamankan Ajudan Jampidsus.
Ketut menerangkan terhadap oknum Densus 88 setelah berhasil diamankan dan disedot isi HP-nya, diserahkan saat itu juga ke Paminal Polri.
“Malam itu juga, karena yang bersangkutan anggota Polri. Sudah, kita serahkan ke Polri untuk ditanganiblebih lanjut. “
Terakhir, Ketut mengatakan anca -mengancam saat menyidik perkara adalah hal bisa dialami Jajaran Pidsus Kejaksaan Agung.
“Pesan Pak Jampidsus, kita tetap jalan on the track, ” akhirinya. (ahi)
Teks Photo: Jampidsus Dr. Febrie Adriansyah