Jajaran Antam Dicecar 109 Ton Emas, Siapa Direksi Antam- Swasta Bakal Berubah Status ?

TAPI Sebut Bakal Ada Tersangka Baru
PORTALKRIMINAL.ID-JAKARTA: Setelah Mantan Dirut PT. Emas Antam Indonesia (EAI) Bambang Wijanarko, kini 8 Jajaran PT. Aneka Tambang (Antam) induk EAI dicecar temukan dugaan keterlibatan Direksi Antam dan Produsen Perhiasan Emas (Swasta).

Temukan dugaan keterlibatan Direksi Antam dan Swasta mengingat dari 6 tersangka yang ditetapkan Kejaksaan Agung, Rabu (29/5) hanya menjabat General Manager (GM) alias Pesuruh.

Kapuspenkum Ketut Sumedana enggan mengomentari lebih jauh tentang dugaan keterlibatan dua unsur tersebut dalam Skandal Pelabelan Produk Swasta dengan merek Antam sebanyak 109 ton.

“Pemeriksaan dimaksudkan guna memperkuat pembuktian dan lengkapi pemberkasan, ” katanya, Jumat (7/6).

Sehari sebelumnya BW diduga Bambang Wijanarko diperiksa bersama delapan Jajaran Antam lainnya, namun sampai kini belum ada Direksi dan Swasta yang dijadikan tersangka atau dicegah ke luar negeri.

Delapan Jajaran Antam yang diperiksa, Jumat (7/5), terdiri ABS dan FF (Karyawan), RND (Production Planning & Inventory Control Manager Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM periode 2018 sampai saat ini.

Lainnya, ASM (Manufacturing Manager di UBPP LM periode Februari 2022 – saat ini), RS (Karyawan UBPP LM), BEP (Retail Region 2 Manager/Product Development PT Antam Tbk tahun 2018 -2022).

Terakhir, AH (Product Logistic Management Manager UBPP LM, MF Finance Manager Unit Bisnis Logam Mulia).

TERSANGKA BARU

Ketua Tim Advokasi Patriot Indonesia (TAPI) Iqbal Daud Hutapea meyakini pemeriksaan puluhan Jajaran Antam akan segera bermuara penetapan tersangka baru.

Indikasi sudah jelas, para tersangka yang telah ditetapkan diduga hanya Pesuruh.

“Ini seperti Skandal Tambang Timah Ilegal paska Suparta Dkk ditetapkan tersangka, para penerima manfaat paling besar menyusul kemudian, seperti Harvey Moeis, Helena Lim dan lain, ” ujar Iqbal mencontohkan.

Namun, dia tidak ingin melangkahi kewenangan tim penyidik. Selain itu, dijadikan tersangka atau tidak sesuai SOP Penanganan Perkara adalah alat bukti.

“Yang penting sekarang, kita dukung Kejagung agar tim penyidik segera menuntaskan perkara tersebut hingga ke akarnya agar tidak terulang praktik yang merugikan negara tersebut, ” pungkas Iqbal.

DIREKSI

Selain Direksi EAI, Kejagung sudah pernah memeriksa Direksi Antam. Terakhir, pada Rabu (5/6) adalah HRT diduga Hartono (Direktur Operasi dan Produksi Antam).

Jauh sebelumnya, telah diperiksa Direktur Keuangan dan Manejemen Risiko (kini sudah mantan) Elisabeth RT. Siahaan. Bahkan, dia diperiksa sampai 4 kali, Selasa (20/6), Selasa (4/7), Kamis (24/8) dan Selasa (19/9).

Lainnya, Hari Widjajanto (Direktur Operasi Antam 2017) dan Aprilandi Hidayat Setia (Corporate Secretary Antam Tahun 2017) pada Selasa (8/8).

Kalangan produsen perhiasan emas, Pengurus PT. Indah Golden Signature (IGS) dan PT. Untung Bersama Sejahtera (UBS). Bahkan, pabrik dan kedua kantor yang berlokasi di Surabaya sudah digeledah dan disita sejumlah alat bukti, 10 Mei 2023.

Kedua produsen perhiasan emas yang juga importir emas adalah bagian 12 importir emas yang disorot Arteria Dahlan dalan rapat kerja Jaksa Agung dengan Komisi III DPR, Senin (14/5/2021).

Mereka terdiri, PT. Antam, PT. Jardin Trako Utama, PT. Royal Rafles Capital, PT. Indo Karya Sukses, PT. Viola Davina, PT. Lotus Lingga Pratama, PT. Bumi Satu Inti dan PT. Karya Utama Putera Mandiri. (ahi)