PORTALKRIMINAL.ID-JAKARTA : Pada tahun 2024 adalah tahun paling berat untuk Polri. Banyak tugas berat yang harus dikerjakan kepolisian Indonesia. Mulai dari pengamanan Pemilu 2024, pengamanan mudik lebaran hinggga pengamanan internasional Word Water Forum (WWF) yang dihadiri seluruh kepala negara di dunia di Bali.
Menurut catatan dosen hukum Universitas Bhayangkara Jakarta itu, selain menghadapi tugas berat, tudingan miring soal netralitas dan profesionalusme polri juga tidak jarang disampaikan kelompok tertentu. Apakah Polri marah? Ternyata tidak, kata mantan anggota Kompolnas periode 2012-2016 itu. Semua tudingan miring itu tidak diambil pusing jajaran kepolrian.
Bahkan sebaliknya polri tetap tegar menjalankan tugasnya profesional dan melayani masyarakat sebaik-baiknya. Yang menyedihkan, kehadiran polisi yang patroli masuk kampung, keluar kampung, mendatangi dan silaturahmi dengan semua kawasan perkantoran, di lapangan, kerap dipolitisasi.
“Polisi dituduh mematai-matai bahkan dinilai sebagai bentuk intimidasi. Tugas polisi pun semakin berat ketika muncul informasi yang menyesatkan di berbagai sosial media,” kata Edi , Senin (1/7/2024) pagi, yang secara khusus menyampaikan terkait harapannya menyambut HUT Bhayangkara ke 78 ini.
Namun intinya, lanjut Edi, sejak bulan Juli 2023 hingga Juli 2024, tugas berat Polri serta cemoohan serta cercahan yang dialamatkan kepada Polri tak henti-hentinya. Semua kinerja dan profesionalisme Polri terus disorot masyarakat, bahkan tidak jarang dinyiyir.
Diungkapkannya, kegiatan Jumat Curhat dan Minggu Kasih yang selalu menjadi program unggulan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga dipolitisasi dan dibawa-bawa ke poliitik. Faktanya, kinerja Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo hingga memasuki tahun keempat semakin baik dan faktanya banyak diapresiasi banyak pihak.
‘Sejak mantan Kabareskrim Polri itu menjabat, tidak pernah keberatan dikritik. Sebaliknya. Kapolri menilai orang yang mengkritisinya adalah sahabatnya. Kapolri bahkan terus bekerja dan meminta seluruh jajaran jangan marah dikritik, tapi jadikan kritik sebagai obat dan motivasi untuk polri lebih baik,” ujarnya.
Menurut anggota Pansel Kompolnas tahun 2024 ini, saat ini berbagai terobosan terus dilakukan Kapolri dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Pelayanan kepada masyarakat juga terus ditingkatkan, termasuk menerapkan pelayanan teknologi lewat tilang ekektronik.
Selain itu, dalam tahun ini, kegiatan bakti sosial juga terus digencarkan demi mendekatkan Polri dengan masyarakat. Polisi ingin hadir sebagai penolong dan pelayan untuk masyrakat. Kemudian, untuk meraih kepercayaan masyarakat, Polri terus meningkatkan penegakkan hukum yang tegas dalam memberantas kejahatan transnasional, sindikat judi online jaringan internasional, sindikat TPPO, dan pemberantasan sindikat narkoba internasional kelas kakap jaringan Fredy Pratama.
Semua itu diharapkan membuat posisi Polri semakin baik di mata masyarakat. Hasil penelitian Litbang Kompas bulan Juni 2024, faktanya menempatkan Polri pada posisi kedua lembaga yang berhasil menjaga citranya dengan baik, yakni berada pada angka 73,1 persen setelah institusi TNI.
Edi juga mengatakan bahwa kasus kematian Vina Cirebon pada masa lalu yang viral karena film dan kasus kematian Afif Mulyana di Sumbar yang masih misteri hendaknya dijadikan bahan introspeksi untuk Polri. “Walau polisi sudah bekerja baik, tetapi polisi kerap saja dicercah dan tidak jarang dicaci,” paparnya .
Namun demikian, kehadiran polisi selalu dirindu oleh masyarakat. Itulah polisi kita, sambungnya, kerja baik saja belum tentu dinilai baik. Apalagi tidak bekerja baik. Semua itu akan membuat Polri semakin matang dalam bertugas. Dengan pelayanan dan pengabdian yang tulus, insyaallah Polri akan semakin dicintai rakyatnya.
“Masyarakat mengharapkan Polri harus seperti malaikat. Kapan saja dibutuhkan, polisi hadir dengan cepat. Ayo, tingkatkan pelayanan kepada masyarakat. Layani masyarakat dengan tulus dan ikhlas. Jadikan keluhan masyarakat untuk memotivasi diri,” harapnya.
Edi menambahkan, tentu saja harus diingat, semua kerja polisi jika dilaksanakan dengan baik polisi adalah ibadah. “Selamat HUT Polri ke-78. Kita dukung Polri semakin baik menuju Polri presisi dalam mendukung percepatan transformasi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Maju. Kita yakin Polri pasti bisa,” katanya mengakhiri. (Warto)