Direksi SMIP Lain Bakal Disasar
PORTALKRIMINAL.ID-JAKARTA: Periksa Direktur Teknis Kepabeanan Ditjen Bea dan Cukai (BC) RFDT diduga R. Fadjar Donny Tjahjadi, dugaan keterkaitan Petinggi Ditjen BC dalam Skandal Impor Gula PT. SMIP menguat ?
Hal ini mencut lantaran pencabutan izin pembekuan kawasan berikat SMIP oleh Kakanwil Ditjen BC (DJBC) Ronny Rosfyandi (RR) diduga setelah kantongi “Green Light” atasan RR.
Ronny sudah dijadikan tersangka karena terima suap alias gratifikasi dari RD selaku Direktur SMIP (Sumber Mutiara Indah Perdana).
Kapuspenkum Dr. Harli Siregar enggan mengomentari lebih jauh soal RFDT diperiksa karena dugaan menguatnya adanya keterkaitan para Pejabat Ditjen BC dalam sengkarut impor gula 25 ribu ton oleh SMIP ?
“Dia diperiksa dalam rangka perkuat pembuktian dan lengkapi pemberkasan sekaligus membuat terang tindak pidana (cari tersangka baru, Red), ” katanya diplomatis, Kamis (11/7) malam.
Mengemukanya dugaan keterkaitan para petinggi ini dalam perkara tersebut karena banyaknya para pejabat Ditjen BC diperiksa ?
Untuk tingkat Direktur sudah dua orang yang telah diperiksa pada Selasa (2/7) atas nama RT diduga Robi Toni selaku Direktur Fasilitas Kepabeanan dan IRY diduga Iyan Rubiyanto (Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai).
Lainnya, NAA (Staf P2 pada DJBC Pusat), GFBB (Staf P2 pada DJBC Pusat), PS (Tim Monsus 2023 pada DJBC Pusat) dan AFR (Tim Monsus 2023 pad DJBC Pusat).
DIREKSI SMIP
Selain atasan RR, patut diduga atasan RD (Direktur SMIP) juga bakal disasar Kejagung, khususnya terkait asal dana yang diberikan RD kepada RR ?
“Sulit diterima akal sehat, bila RD keluar kocek sendiri untuk melakukan semua itu, ” gugat Pegiat Anti Korupsi Iqbal D. Hutapea secara terpisah.
Namun demikian, tambah Iqbal semua kembali kepada fakta hukum alias alat bukti.
“Ini menyangkut masalah hukum, maka segala sesuatu harus didasari fakta hukum bukan asumsi. Juga soal keterkaitan atasan RR. “
Oleh sebab itu, dia mendorong Kejagung untuk mengungkap secara tuntas agar semua pihak yang terkait tidak lolos jerat hukum.
“Ini pekerjaan berat, tapi menjadi keharusan sehingga pemberantasan
korupsi berjalan pada koridor dan pada akhirnya kepercayaan kepada Kejaksaan makin tinggi, ” akhiri Iqbal. (ahi)