Nasib Importir Gula Lain Menyusul?
PORTALKRIMINAL.ID-JAKARTA: Untuk ketiga kalinya WAR (Wara Agustini Rukmini) selaku Pejabat Kemendag diperiksa Skandal Impor Gula PT. SMIP dicecar Kejaksaan Agung, tapi status tak kunjung berubah.
Padahal, pemberian izin impor gula kristal putih 25 ribu ton diduga sangat bermasalah, sebab izin impor diberikan hanya ke pabrik yang berbasis tebu rakyat.
Senyatanya, Pabrik SMIP (Sumber Mutiara Indah Perdana) di Dumai, Riau diduga tidak memiliki perkebunan tebu sehingga diduga izin impor yang diberikan Dirjen Daglu Indrasari Wisnu Wardhana berbau koruptif ?
Kapuspenkum Dr. Harli Siregar enggan mengomentari lebih jauh soal WAR yang sudah tiga diperiksa, namun status tidak berubah dan tidak dicegah bepergian ke luar negeri.
“WAR diperiksa guna memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan sekaligus guna membuat terang tindak pidana (cari tersangka, Red), ” katanya, Jumat (12/7) malam.
Terakhir, WAR diperiksa pada Selasa (25/6). Pemeriksaan pertama dilakukan di Gedung Bundar, Pidsus, Kejagung pada Rabu (20/3).
Belum diketahui, apakah Mantan Dirjen Daglu (Perdagangan Luar Negeri) Indrasari Wisnu Wardhana bakal diperiksa ?
Wisnu sebelum ini telah dijadikan tersangka Skandal Minyak Goreng dan telah dinyatakan bersalah hingga Mahkamah Agung.
SMIP adalah penerima fasilitas impor gula oleh Dirjen Perdagangan Daglu, November 2019 dan juga perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat dari Ditjen Bea dan Cukai.
GRUP SAMORA
Dari catatan perusahaan yang kantongi izin impor gula pada 2019 ada 11 perusahaan. Tiga diantaranya Anggita Grup Samora, yakni PT. Andalan Furnindo, PT. Sentra Usahatama Jaya dan PT. Medan Sugar Industry).
Kemudian, PT. Angels Products di Serang, PT Jawamanis Rafinasi di Cilegon dan PT. Permata Dunia Sukses Utama di Serang.
Lainnya, PT. Duta Sugar International di Serang, PT. Berkah Manis Makmur di Serang, PT. Dharmapala Usaha Sukses di Cilacap, PT. Sugar Labinta di Tanjung Bintang Lampung Selatan dan PT. Makassar Tene di Makassar.
Diantara 8 perusahaan, PT. Angels Products, PT. Jawamanis, PT. Permata Dunia Sukses Utama, PT. Duta Sugar Internasional, PT. Jawamanis Rafinasi dan Makassar Tene sudah diperiksa.
Duta Sugar dan Jawamanis adalah anggota grup perusahaan Wilmar Internasional Ltd milik Robert Kuok (Malaysia) dan Martua Sitorus. (ahi)