Agenda Pemeriksaan Swasta Menguap ?
PORTALKRIMINAL.ID-JAKARTA: Lagi-lagi, Eksekutif PT. Antam diperiksa Skandal Emas, 2010 -2022, namun lagi- lagi minus tersangka baru.
Juga, belum dijeratnya unsur swasta khususnya perkara pelabelan 109 ton emas yang diproduksi perusahaan perhiasan swasta.
Perkara yang disidik sejak 10 Mei setahun lalu baru 6 tersangka (Eks. General Manager Antam) ditetapkan dan itu pun terkait pelabelan 109 ton emas produk Swasta dengan merek Antam.
Sementara objek pokok penyidikan, impor dan ekspor emas, kontrak karya pertambangan dan lainnya menjadi menguap seperti halnya puluhan saksi yang diperiksa ?
Kapuspenkum Dr. Harli Siregar menyebutkan Eksekutif Antam (Aneka Tambang) yang diperiksa tersebut, ialah MHL selaku Manager Biro Payroll & Outsouring Management.
Harli enggan bicara banyak tentang terus diperiksanya Jajaran Antam dan keterkaitan dengan perkara 6 tersangka.
“Pemeriksaan MHL dalan rangka perkuat pembuktian dan lengkapi pemberkasan sekaligus membuat terang tindak pidana (cari tersangka baru, Red), ” katanya, Senin (15/7).
TANDA TANYA
Terkait belum dijeratnya unsur swasta dalam perkara pelabelan 109 ton emas menjadi tanda tanya. Lantaran sampai kini belum diketahui pemilik 109 ton emas dan belum diperiksa ?
“Sah-sah saja muncul tanda tanya, ” komentari sebuah sumber terpisah.
Namun hendaknya, pintanya tidak buru-buru memberi penilaian karena semua masih proses penyidikan.
“Tentu itu sudah ranah penyidikan. Saya tidak dalan kapasitas untuk bicara, ” akhirinya diplomatis.
Dari 12 perusahaan perhiasan emas sekaligus importir dan eksportir emas baru Direktur PT. Jardin Traco Utama (JTU) DTW diperiksa, Kamis (27/6)Nl dan Jajaran Antam.
Sementara lainnya tidak diketahui agenda pemeriksaannya. Mereka terdiri dua kelompok.
Pertama 10 korporasi, terdiri PT. Royal Rafles Capital, PT. Indo Karya Sukses, PT. Viola Davina, PT. Lotus Lingga Pratama, PT. Bumi Satu Inti dan PT. Karya Utama Putera Mandiri.
Kelompok kedua, terdiri dua korporasi atas nama PT. Indah Golden Singnature (IGS) dan PT. Untung Bersama Sejahtera (UBS). Kantor dan Pabrik mereka di Surabaya sudah digeledah dan disita sejumlah alat bukti. (ahi)