Oleh: Abdul Haris Iriawan *)
SEBULAN terakhir, persaingan kandidat jaksa agung mendatang makin semarak, pencitraan, promosi jabatan sampai penobatan aneka terbaik dalam pencapaian kinerja diantaranya.
Dalam konteks persaingan bisa disebut demikian, berbagai pernik yang ditampilkan oleh beberapa calon dan dikutip media adalah sah-sah saja. Itulah demokrasi.
Apakah yang ditampilkan itu sesuai dengan kapasitas, kapabilitas atau sekedar bungkusan untuk menarik atensi Prabowo, mereka sendiri yang tahu.
Di tengah perubahan era dimana etika dan adab makin ditinggalkan, para kandidat tanpa malu-malu menampilkan diri yang sekaligus pula menafikan Publik.
Yang penting Presiden Terpilih tertarik bukan Publik. Itulah realita.
Pada, akhirnya para kandidat seperti ini cenderung lebih menghamba kepada penguasa bukan mengutamakan kepentingan rakyat ?
Jadi, jangan bermimpi ada pejabat tinggi yang berani mengundurkan diri dari jabatan jika ada masalah, baik terkait langsung atau tidak langsung di institusinya, kasus pencurian data belum lama ini adalah contoh ekstrim.
Jabatan dijadikan tujuan bukan alat untuk mengabdi!
BERANI BERSIKAP
Kasus penguntitan Jampidsus Dr. Febrie Adriansyah misalnya.
Sampai kini, tidak ada penjelasan sebab -musabab dan tindak lanjut dari kasus tersebut serta upaya pencegahan agar peristiwa luar biasa itu tidak berulang.
Lainnya, tidak berlanjutnya penyidikan perkara Penggadaan Tower Transmisi PLN Tahun 2016, namun sampai kini tidak ada penjelasan resmi.
Padahal, rilis disampaikan langsung oleh Jaksa Agung ST. Burhanuddin pada Senin (25/7/2022).
Memang, tidak diatur kewajiban dalam KUHAP para pihak untuk menyampaikan perkara “terhenti” atau telah dihentikan penyidikan kepada Publik.
Tetapi, secara logika harusnya pejabat berkepentingan menggunakan diskresi demi kepentingan publik bukan mengabaikan bersandar teori waktu.
Dengan demikian tudingan publik kejar pencitraan dalam penanganan kasus korupsi sulit dihindarkan meski secara umum penanganan korupsi berhasil dan bisa disebut spektakuler.
Akhirnya, suka tidak suka pemandangan ini menguatkan pikiran di benak publik, para elit berpikir Wise ketika tidak ada kepentingan, tapi sebaliknya saat ada kepentingan, baik langsung atau tidak langsung.
Saya yakin Prabowo Subianto yang dikenal Patriotik, Nasionalis dan Pejuang tidak akan terkecoh oleh semua pernik yang ditampilkan para pihak yang berambisi untuk ditunjuk sebagai Jaksa Agung.
Prabowo yang dikenal kompetensi dan kecerdasannya pasti akan memilih calon yang berani bersikap dan tentunya pula memiliki kompetensi serta program membangun Kejaksaan Lebih Baik Guna Capai Indonesia Emas. (Wartawan Senior *)