Baru Pelaksana Kebijakan Dijerat
PORTALKRIMINAL.ID-JAKARTA: Lagi-lagi, Eks. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) HTZ diduga Herry Trusaputra Zuna diperiksa Kejaksaan Agung cari tersangka baru Skandal Tol MBZ Jilid II.
Namun, lagi-lagi status Herry tak kunjung berubah meski sudah diperiksa untuk ketiga kalinya, setelah yang pertama pada Selasa (15/8/2023) dan kedua pada Senin (7/10/2024).
Kapuspenkum Dr. Harli Siregar enggan bicara banyak dan hanya mengatakan pemeriksaan guna memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan.
“Semua dilakukan dalam rangkaian untuk membuat terang tindak pidana (cari tersangka baru, Red), ” katanya diplomatis, Senin (14/10) malam.
Sejauh ini dalam sengkarut Tol MBZ Jilid II baru Kuasa KSO PT. Waskita Karya – PT. Acset Indonusa (anak usaha Astra Group) Dono Parwoto dijadikan tersangka.
Patut diduga perkara korupsi yang merugikan negara Rp 510 miliar lebih ini melibatkan pembuat kebijakan terkait perubahan struktur jembatan layang tol dari beton menjadi baja dan pengondisian lelang.
Sedangkan Dono yang juga Kadiv III PT. Waskita Karya (WSKT) hanya pelaksana kebijakan.
“Sabar Bang. Semua berproses. Penyidikan masih terus berlangsung, ” jawab sebuah sumber memberi alasan secara terpisah.
Sejak disidik setahun lalu, sejumlah Direksi dan Mantan Direksi PT. Jasa Marga, PT. Waskita Karya, PT. Acset Indonusa serta PT. Bukaka Teknik Utama dan PT. Krakatau Steel sudah diperiksa dan bahkan berulang.
Dari sekian Direksi baru Direktur Operasional Bukaka Sofiah Balfas dijadikan tersangka MBZ Jilid I. Kapan giliran Direksi Acset, Waskita dan Jasa Marga ?
BPJT adalah badan yang dibentuk Menteri PUPR guna melaksanakan sebagian wewenang Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan jalan tol.
Terkait pembentukan, status, wewenang dan fungsi BPJT diatur dalam Permen PUPR Nomore 6 Tahun 2023.
KRAKATAU WAJATAMA
Secara terpisah, juga dalam rangka cari tersangka baru diperiksa HNW diduga Hernowo selalu Dirut PT. Krakatau Wajatama. (anak usaha PT. Krakatau Steel).
Tetapi seperti Herry, Hernowo juga bisa pulang melenggang tanpa perubahan status kendati sudah diperiksa dua kali, sesudah yang pertama pada Senin (23/20/2023).
Dari informasi yang dihimpun, Hernowo diperiksa kembali guna mencari tahu tentang tingkat kemahalan baja yang digunakan untuk menggantikan beton dalam dalam struktur jembatan.
Terungkap di persidangan terdakwa Djoko Dwijono (Dirut PT. Jasamarga Jalanlayang Cikampek) dalam dokumen lelang struktur jembatan layang menggunakan beton, tapi kemudian diubah menjadi baja sehingga diduga terjadi persekongkolan jahat.
“Ini harus dibongkar Kejagung. Patut diduga perubahan itu sengaja dilakukan guna cari keuntungan lebih besar, ” komentari Pegiat Anti Korupsi Iqbal D. Hutapea, Selasa (15/10).
Guna pertajam dugaan dimaksud, sebelum ini telah diperiksa Dirut Krakatau Steel (2015 – 2017) Sukandar pada Senin (19/9) dan Kamis (5/10) serta Direktur Pemasaran Dadan Danusiri, Kamis (6/4).
HANIL JAYA
Terakhir, diperiksa Dirut PT. Hanik Jaya Steel SYF diduga Syaifullah juga diduga dalam upaya penyidik pertajam alat bukti guna menetapkan tersangka baru.
Bagi Syaifullah, Kejagung bukan hal yang asing sebab jauh sebelum ini pernah diperiksa dalam Skandal Waskita terkait dugaan korupsi dana sindikasi perbankan pada 8 Agustus 2022.
Dalam perkara ini, tercatat pemeriksaan yang kedua setelah yang pertama pada Selasa (31/10/2023).
Kendati demikian, seperti Herry dan Hernowo tidak ada perubahan status juga tidak dicegah bepergian ke luar negeri.
Hanil Jaya yang berlokasi di Sidoarjo, Jatim bergerak pada produksi Billet dan Besi Beton. (ahi)