Korporasi Kembali Dicecar Perkara Impor Gula, Tersangka Korporasi Tak Kunjung Ditetapkan

Para Pemilik Dekat Dengan Penguasa ?
PORTALKRIMINAL.ID -JAKARTA: Kembali Pengurus korporasi dicecar perkara kegiatan importasi gula di Kemendag tahun 2015 -2016.

Namun, sejak penetapan dua tersangka atas nama Tom Lembong dan Charles Sitorus, tidak satu pun pengurus dan korporasi dijadikan tersangka.

Kendati, patut diduga mereka diuntungkan sampai Rp 400 miliar yang juga menjadi kerugian negara dalam perkara yang menarik atensi Publik ini.

Pengurus korporasi yang diperiksa adalah HG selaku Owner (Pemilik) CV. Sumber Kencana yang beralamat di Kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Kapuspenkum Dr. Harli Siregar tidak berkomentar banyak atas pemeriksaan tersebut.

Secara diplomatis, Harli hanya mengatakan HG diperiksa guna perkuat pembuktian lengkapi pemberkasan.

“Semua dilakukan dalam rangkaian guna membuat terang tindak pidana (cari tersangka baru, Red), ” katanya, Senin (16/12) malam.

Namun demikian, aneka pertanyaan mengemuka lantaran CV. Sumber Kencana bergerak di bidang baja bangunan (Steel Building).

Mulai dugaan penggunaan papan nama perusahaan untuk pengurusan izin impor gula, seperti dalam perkara pembangunan proyek jalur rel kereta api Besitang- Langsa di BTP Medan dan lainnya ?

DEKAT PENGUASA

Sementara itu nasib 8 korporasi yang juga Importir Gula masih menjadi tanda tanya meski pengurusnya berulang kali diperiksa sejak disidik awal Oktober 2023.

Apakah karena para pemilik korporasi adalah pengusaha besar yang diduga memiliki jaringan ke penguasa ?

“Bila mengaca kepada Skandal Jiwasraya, Asabri dan BTS 4G, dimana Menteri dan Jenderal Bintang Tiga dijadikan tersangka, maka dugaan tekanan dari pemilik korporasi tidak beralasan, ” ujar Pegiat Anti Korupsi Iqbal D. Hutapea memberi alasan yang dihubungi terpisah.

Dia meyakini penetapan tersangka korporasi hanya masalah waktu.

“Saya yakin atas profesionalisme dan integritas Jampidsus dan Tim Satgassus, ” akhirinya.

Ke-8 Importir Gula, terdiri PT. Berkah Manis Makmur, PT. Duta Sugar International, PT. Permata Dunia Sukses Utama, PT. Andalan Furnindo, PT Angels Product, PT. Makassar Tene, PT. Sentral Usahatama Jaya dan PT. Medan Sugar Industri.

Andalan Furnindo, PT. Sentral Usahatama Jaya dan PT. Medan Sugar Industry tergabung dalam Grup Samora MLM. Ke-3 Perusahaan ini juga ditunjuk sebagai Importir periode 2019.

Lalu, Duta Sugar (dan PT. Jawamanis) adalah anggota grup perusahaan Wilmar Internasional Ltd milik Robert Kuok (Malaysia) dan Martua Sitorus.

Jawamanis adalah bagian 11 Importir Gula yang ditunjuk Pemerintah pada 2019 yang patut diduga juga bermasalah ?

Terakhir, PT. Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) dan PT. Makassar Tene tergabung dalam Tene Group dan Angels Product diduga terkait AGN (Artha Graha Network) milik Tommy Winata ?(ahi)