Buntut Pengaduan Kedubes Cina, Menteri Imipas Bakal Mutasi Puluhan Petugas Imigrasi Bandara Soetta

Kedubes Cina Apresiasi
PORTALKRIMINAL.ID -JAKARTA: Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Jenderal Pol. Agus Andrianto bakal merombak (mutasi, Red) secara menyeluruh terhadap Pejabat Imigrasi pada Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

“Langkah tersebut sangat diperlukan untuk menjaga integritas dan kualitas pelayanan, ” katanya, Sabtu (1/2/2025).

Agus menjelaskan langkah tersebut sebagai tindak lanjut atas laporan Kedutaan Besar (Kedubes) Cina di Jakarta tentang dugaan adanya Pungli terhadap warga negaranya dari tahu 2024 sampai Januari 2025.

Dalam keterangannya, tidak diungkap berapa banyak WNA asal Cina yang dipungli oleh Petugas Imigrasi pada Bandara Soetta.

Tetapi dari informasi yang beredar terdapat sekitar 30 pejabat setingkat Kabid, Kasubbid, Kasie dan petugas lapangan diperiksa.

Agus pastikan semua petugas (yang ada di data Kedubes Cina, Red) langsung ditarik dan diganti (petugas baru, Red).

“Terhadap mereka juga langsung dilakukan pemeriksaan secara internal dan akan dijatuhi sanksi sesuai derajat kesalahannya, jika terbukti melakukan kesalahan, ” tegas Agus yang sempat menjabat Wakil Kepala Polri ini sebelum dipercaya Presiden sebagai Menteri Kabinet Merah Putih.

BERBEDA

Pada kesempatan itu, disampaikan pula ada informasi di (TimToker Cina) buat video Pungli.

Agus tegaskan informasi tersebut tidak benar alias Hoax. Terhadap warga negara Cina itu telah ditangkap dan dideportasi ke negaranya serta warga negara Cina itu sudah mengakui kesalahannya.

“Langkah ini menindak lanjuti soal adanya warga negara Cina yang mengaku dipungli saat mendarat di Bandara Soetta, 16 Januari lalu. Video TikTok yang dibuat oleh warga negara Cina itu palsu alias hoax. “

BERBASIS DIGITAL

Terkait informasi yang disampaikan Kedubes Cina tersebut, Agus menyampaikan terima kasih dan hal tersebut akan menjadi momentum bagi institusinya untuk berbenah.

“Kami terima kasih dengan informasi dari kedutaan RRC atas perilaku anggota di lapangan. Kami akan terus berbenah demi kebaikan institusi Imigrasi khususnya, termasuk di permasyarakatan. “

Kepada awak media, Agus secara terus terang menyatakan kementerian yang dipimpinnya selalu terbuka dengan saran, kritik dan masukan selama dapat
dipertanggungjawabkan.

Dia mengingatkan lagi rasa terima kasih kepada Kedubes Cina itu, sebab dengan informasi tersebut dapat diketahui perilaku petugas lapangan.

“Ini menjadi peringatan untuk jajaran Unit Pelayanan untuk amanah dan tidak ceroboh dalam menjalankan tugasnya,” tegas Menteri Agus.
Atas temuan itu pula, dirinya berencana ke depan akan dilakukan pengembangan sistem pemeriksaan keimigrasian sehingga berbasis digital.

Harapannya proses keimigrasian menjadi lebih mudah, transparan dan efisien.

“Terpenting adalah bebas dari potensi penyalahgunaan,” pungkas Agus.

MENDUKUNG

Sementara itu Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi Saffar M Godam menambahkan Ditjen Imigrasi mendukung program akselerasi yang dicanangkan Menteri melalui beberapa inovasi layanan digital yang dimiliki Ditjen Imigrasi.

Di antaranya permohonan visa secara online, penggunaan autogate untuk pemeriksaan keimigrasian di bandara dan pelabuhan internasional, serta perpanjangan izin tinggal secara mandiri.

“Kami merespon baik semua pihak yang menyampaikan aspirasi, kritik, saran terkait layanan keimigrasian. Semua itu sangat berarti sebagai bahan evaluasi kami untuk menjadi semakin baik,” pungkas Godam.

APRESIASI

Kedubes Cina menyampaikan salam hormat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang telah menjembatani penyelesaian permasalahan ini. Kedubes China mengaku telah berkoordinasi dengan Imigrasi.

“Tahun lalu, dengan bantuan dari Departemen Konsuler Kementerian yang terhormat, Kedutaan Besar Tiongkok telah menjaga kontak dan koordinasi erat dengan Kantor Imigrasi Bandara Internasional Jakarta, dan telah menyelesaikan setidaknya 44 kasus pemerasan, dengan jumlah total sekitar Rp 32.750.000 dikembalikan kepada lebih dari 60 warga negara Tiongkok,” tulis Kedubes China dalam suratnya kepada Kemlu.

Kedubes China menyebut pihaknya melampirkan daftar kejadian pungli antara Februari 2024 hingga Januari 2025.

Kedutaan Besar berharap ke depan Imigrasi memasang tanda-tanda seperti ‘Tidak Ada Tip’, ‘Silakan Laporkan Jika Ada Pemerasan’ dalam bahasa Tiongkok, Indonesia, dan Inggris di pos pemeriksaan imigrasi.

“Dan perintah tidak memberikan tip dapat dikeluarkan kepada agen perjalanan Tiongkok, sehingga mereka tidak menyarankan para pelancong Tiongkok untuk menyuap petugas Imigrasi dan pihaknya menyerahkan nomor hotline pengadilan bagi warganya dipungli, ” tulis Kedubes China.(ahi)