Ungkap Keterlibatan Pejabat Ditjen Migas, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Mustika Pertiwi Dicecar

Ikut Diperiksa Influencer Fitra Eri
PORTALKRIMINAL.ID -JAKARTA: Ungkap dugaan keterlibatan Petinggi Ditjen ESDM, Kementerian ESDM Kejaksaan Agung kini cecar Direktur Pembinaan Usaha Hilir MP diduga Mustika Pertiwi.

Pemeriksaan ini mengindikasikan adanya dugaan keterlibatan dalam perkara tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT. Pertamina, Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama tahun 2018- 2023 alias Skandal Minyak Mentah, setelah sehari sebelumnya dua Koordinator pada Ditjen ESDM diperiksa.

Sejauh ini, dari 9 tersangka ditetapkan tidak ada satu pun terkait dengan Pembuat Policy. Semua hanya pelaksana lapangan.

Artinya bakal ada Pembuat Policy terkait impor minyak mentah dan oplosan RON 90 (Pertalite) dan RON 92 (Pertamax) dijadikan tersangka ?

Pada bagian lain, ikut diperiksa Influencer Otomotif Fitra Eri. Entah keterkaitannya dalam membangun opini di media sosial bahwa impor minyak mentah dan oplosan BBM legal atau hal lain ?

Kapuspenkum Dr. Harli Siregar enggan berandai-andai karena proses penyidikan tengah berlangsung dan dirinya tidak dalam posisi menentukan tersangka berikutnya.

Kepada wartawan, dia hanya mengatakan pemeriksaan guna perkuat pembuktian dan lengkapi pemberkasan

“Semua dilakukan untuk membuat terang tindak pidana (cari tersangka baru, Red), ” katanya, Rabu (5/3) malam.

Sehari sebelumnya, diperiksa dua Pejabat Kementerian ESDM, yakni BG (Koordinator Hukum pada Setjen Minyak dan Gas Bumi) dan EED ( Koordinator Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas pada Ditjen Minyak dan Gas Bumi).

Bersama Mustika Pertiwi ikut diperiksa, ARH (Sub Koordinator Harga Bahan Bakar Minyak pada Ditjen Migas), CMS (Koordinator Subsidi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi pada Ditjen Migas).

Tugas dan fungsi Ditjen Migas (Gas dan Bumi) adalah merumuskan, melaksanakan dan mengawasi kebijakan di bidang Migas.

PENGAWASAN

Pegiat Anti Korupsi Iqbal D. Hutapea menyatakan sulit untuk tidak memasukan Ditjen Migas dalam sengkarut impor minyak dan oplosan BBM ugal-ugalan sehingga negara dirugikan sampai Rp 193, 7 triliun untuk tahun 2023. Dihitung dari kejadian perkara sejak 2018, kerugian negara mencapai Rp 1. OOO triliun.

“Kita berharap penyidik dapat mengungkapnya, minimal dari sisi pengawasan. Sebab, praktik sejak 2018 bisa berlangsung sampai 2023 tanpa ada pencegahan, ” ujarnya.l secara terpisah.

Dari pengawasan akan terungkap, kebijakan yang diambil oleh PT. Pertamina melalui anak usaha PT. Pertamina Patra Niaga (PPN) untuk impor minyak mentah masuk akal atau tidak.

Juga, praktik oplosan BBM yang dilakukan di pabrik pengolahan BBM di Merak, Banten oleh PT. Orbit Terminal Merak (OTM) milik M. Kerry Andrianto Riza putra Raja Minyak Reza Chalid sampai tidak diketahui ?

Dirut PT. OTM Dimas Werhaspati dan Beneficial Owner PT. Navigator Khatulistiwa M. Kerry Andrianto Riza sudah dijadikan tersangka.

“Saya juga menilai pemeriksaan materi ini akan mengungkap aktor intelektual. Paling tidak siapa yang merintahkan untuk tutup mulut dan atau membiarkan praktik itu berlangsung, ” akhiri Iqbal.

INFLUENCER

Di tengah gencarnya upaya Kejagung bongkar mega skandal korupsi terbesar dalam sejarah sejak Republik berdiri 1945, ikut diperiksa Influencer Otomotif FEP diduga Fitra Eri.

Infuencer kurang lebih orang yang punya pengaruh besar terhadap banyak orang, khususnya di media sosial.

Istilah ini umum dikenal pada Pemerintahan Jokowi sejak 2014 – 2024. Juga banyak menyebut loyalis yang mendukung tanpa pamrih dan semua kebijakan dianggap benar tanpa mengindahkan ruang untuk orang lain berpendapat.

Influencer ini melengkapi ribuan Buzzer yang dibentuk secara resmi dan selalu berpendapat paling benar di Medsos dan tentunya tidak gratisan.

Harli tidak menjelaskan rinci bahwa pemeriksaan dilakukan karena dugaan impor minyak mentah dan oplosan BBM dianggap sesuai kebutuhan dan tidak mengurangi keaslian Pertamax Oplosan yang dijual di seantero tanah air.

“Semua dilakukan untuk perkuat pembuktian dan lengkapi pemberkasan, ” ucapnya diplomatis.

Pihak lain yang diperiksa, adalah DM (Kadiv Akuntansi SKK Migas), AA (Manager QMS PT Pertamina), ESJ (Staf Analyst Planning PT. Pertamina Hulu Rokan) dan ES (VP Procurement and Contracting PT Pertamina Hulu Rokan WK Rokan).(ahi)