Setelah Nicke Widyawati Disusul Eks Menteri ESDM Ignatius Jonan 2 Pekan Lagi Ungkap Aktor Intelektual Skandal BBM

RivaTak Berani Bila Tak Ada Perintah
PORTALKRIMINAL.ID -JAKARTA: Akhirnya, Dirut PT. Pertamina tahun 2018- 2024 Nicke Widyawati (NW) diperiksa Skandal BBM yang merugikan negara Rp 193, 7 triliun.

Namun sampai pemeriksaan selesai dilakukan status perempuan 57 tahun kelahiran Tasikmalaya ini tidak ada perubahan status dan tidak dicegah bepergian ke luar negeri.

Sampai kini pula belum terungkap, apakah dirinya yang menyetujui ekspor dan impor BBM serta pembelian RON 90 yang lalu dioplos menjadi RON 92 ?

Ataukah ada kekuatan besar yang memaksa perempuan berjilbab ini untuk menyetujui kedua opsi ?

Oleh karena itu pula, Kejaksaan Agung mengagendakan untuk memeriksa Mantan Menteri ESDM Ignatius Jonan dua pekan ke depan.

Kapuspenkum Dr. Harli Siregar enggan menyinggung soal materi pemeriksaan dan hanya mengatakan NW diperiksa guna perkuat pembuktian dan lengkapi pemberkasan.

“Semua dilakukan dalam rangkaian untuk membuat terang tindak pidana (temukan aktor intelektual, Red), ” katanya diplomatis, Selasa (6/5) malam.

Pemeriksaan Nicke menjadi penting karena hingga kini belum terungkap siapa aktor intelektual di belakang permufakatan jahat yang secara terang benderang menipu seluruh Rakyat Indonesia.

Dari kesembilan tersangka, terdiri 6 unsur BUMN (anak usaha Pertamina) dan 3 dari unsur Swasta semua hanya pelaksana kebijakan bukan pembuat kebijakan.

“Semua ada tahapannya Bang. Tentu, kita dengarkan tuntutan publik soal siapa aktor intelektual, ” ingatkan sebuah sumber secara terpisah.

Melihat penyidikan tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018 -2023, pola atau strateginya bergerak dari bawah lalu ke atas.

Pemeriksaan ini melengkapi keterangan dari Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan dan Mantan Komut Pertamina Basuki Tjahaya Purnama yang diperiksa sebelum ini.

IGNATIUS JONAN

Pemeriksaan atas Jonan semula pekan ini diundur dua pekan depan diketahui dari utusan Jonan menemui Direktur Penyidikan Dr. And Qohar pada Jumat (2/6). Alasannya, masih capek usai mewakili Pemerintah untuk menghadiri pemakaman Paus di Vatikan.

Pengganti Jonan adalah Arifin Tasrif yang menjabat sejak 2019 – 2024. Belum diketahui apakah ada agenda untuk memeriksa Arifin ?

“Dia butuh istirahat usai hadiri pemakaman Paus di Vatikan. Maklum sudah berusia, ” utusan Jonan memberi alasan.

Pemeriksaan Ignatius menjadi maha penting guna menguak aktor intelektual mengingat proyek tersebut muskil dilakukan tanpa ada perintah kepada Riva Siahaan (Dirut Pertamina Patra Niaga) Dkk untuk melakukan permufakatan jahat ?

“Bila saya dapat tangkap esensi perkaranya siapa aktor intelektualnya ? Di luar Pertamina atau internal Pertamina ? ” ujar Pegiat Anti Korupsi Iqbal D. Hutapea coba bedah perkara.

Alasannya sederhana, kasus itu setahun bisa hasilkan uang Rp 193, 7 triliun. Angka itu bertambah menjadi 1000 triliun jika dikaitkan peristiwa pidana sejak 2018 – 2023.

Dengan angka yang fantastis itu hampir pasti tidak mungkin dilakukan seorang Riva dan 8 tersangka lain.

“Ini PR yang harus dijawab Kejagung agar terkuak siapa di balik kejahatan maha besar sejak Republik berdiri, ” harap Iqbal seraya akhiri perbincangan dengan Portalkriminal.id

Saksi lain, yang ikut diperiksa terdiri ISK (Direktur PT. Bumi Siak Pusako), ME (Division Head Integrated Fuel Supply Chain PT Adaro Minerals), MHN (PT. Trafigura), MA (Dirut PT. Pertamina EP Cepu).

Berikutnya, IM (Oil Commercia International Manager Medco E&P Indonesia), MG (Manager Treasury PT. Pertamina International Shipping), HASM (VP Crude & Gas Operation PT. Pertamina International Shipping tahun 2021 -2023).

Terakhir, WWN (Manager Field Operations Petronas Carigali Ketapang Ltd), FM (PT. British Petroleum), EAA (Manager Mining PT. Pertamina Patra Niaga tahun 2018 – 2020) dan HA (Manager Non- Mining PT. Pertamina Patra Niaga tahun 2018 -2020).(ahi)