Datascrip, Bismacindo, My Icon Technology
PORTALKRIMINAL.ID -JAKARTA: Berburu Vendor penggadaan Laptop Chromebook, Kejaksaan Agung kembali cecar Dirut PT. Dirut PT. Zyrexindo Mandiri Buana (ZMB) Timothy Siddik (TS) dalam perkara Program Digitalisasi Pendidikan yang merugikan negara Rp 1, 9 triliun.
Para Vendor atau biasa disebut Rekanan di Kemdikbudristek tahun 2019 – 2022 menjadi target berikutnya paska penetapan Mantan Mendikbudristek Nadiem A. Makarim dua pekan lalu susul 4 tersangka sebelumnya.
Sampai pemeriksaan selesai Timothy Siddik tidak dikenakan status pencegahan ke luar negeri dan status masih sebagai saksi.
Zyrex merek Laptop produk PT. Zyrexindo Buana diduga adalah salah satu pemasok laptop bersama perusahaan lain.
Kapuspenkum Anang Supriatna menyatakan TS diperiksa guna perkuat pembuktian dan lengkapi pemberkasan.
“Semua dilakukan guna membuat terang tindak pidana (temukan tersangka lain, Red, ” katanya diplomatis, Selasa (16/9) malam.
Dalam keterangannya, Anang tidak jelaskan alasan TS kembali diperiksa setelah yang pertama pada Rabu (6/8).
Pemeriksaan ini menambah Pengurus ZMB yang diperiksa dalam perkara ini. Antara lain, Direktur Operasional tahun 2012 inisial Ant diduga Antoni.
Sementara Vendor lain yang sudah diperiksa adalah SDS selaku Head of Manufacturing PT. Acer Manufacturing Indonesia (AMI).
DIDIK SUHARDI
Pada bagian, Kejagung periksa Mantan Sekjen Kemdikbudristek DS alias Didik Suhardi yang menjabat sejak 17 Juni 2015 – 16 Desember 2019. Posisinya digantikan Ainun Na’im.
Didik bisa disebut bukan “orang” Nadiem karena periode tersebut sejak 2014 – 27 Juli 2016 kursi Mendikbud dijabat Anies Baswedan.
Sampai kemudian, sejak akhir Juli 2017 Jokowi tunjuk Muhadjir Effendy sampai berakhir periode pertama Pemerintahan Jokowi. Periode kedua Pemerintahan Jokowi kursi itu diduduki Nadiem A. Makarim.
Patut diduga pemeriksaan ini guna perkuat alat bukti soal penolakan penggunaan laptop Chromebook era-Muhajir.
“Tentu ada alasannya Bang. Karena sudah materi perkara saya tidak dalam kapasitas untuk mengiyakan dan atau tidak mengiyakan, ” tutur sebuah sumber, Rabu (17/9).
Saksi lain yang ikut diperiksa, adalah WH (Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat SD tahun 2020), MS (Karo Perencanaan pada Setjen Kemdikbudristek tahun 2020) dan DHK (Kasubag TU pada Direktorat SMA juga PPK Direktorat SMA tahun 2022).
DATASCRIP
Secara terpisah, turut diperiksa FRN selaku Direktur PT. Datascrip.
Perusahaan ini bergerak pemasaran dan penjualan perangkat digital, alat pengawasan dan lain.
Selain itu, produk yang dipasarkan dan didistribusikan, mulai kamera, perekam video dan aksesori serta smartphone, tablet, gadget dan notebook.
Saksi lain yang diperiksa dari perusahaan sejenis adalah BP selaku Direktur PT. Bismacindo Perkasa dan AH selaku Direktur PT. My Icon Technology.
“Semua saksi diperiksa guna buat terang tindak pidana, ” jelas Anang.(ahi)
